Anak-anak yang sehat adalah mereka yang tidak berhenti bergerak (Movement is Life, Glenn Doman), kecuali saat sedang tidur dan membaca buku. Aktivitas anak yang terarah dan terbimbing pada masa pertumbuhan dan perkembangannya berpengaruh pada kesehatan secara fisik dan psikologis. Anak yang aktif bergerak menunjukkan tumbuhnya sel-sel syaraf, sedangkan anak yang hanya duduk atau diam sel-sel syarafnya tidak tumbuh dengan semestinya.
Apa yang dilakukan hari ini sebagai orang tua mempunyai pengaruh yang luar biasa pada masa depan anak. Keterlibatan orang tua dalam membersamai anak melakukan aktivitas berbeda.
Type orang Tua Saat Menemani Aktivitas Anak
Setiap bayi yang baru lahir mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal . Tumbuh kembang anak merupakan proses perubahan secara biologis, psikologis dan emosional. Berbagai factor mempengaruhi prosesnya seperti gen, gizi makanan, kesehatan dan stimulasi yang diberikan oleh lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian Indiana University, perilaku orang tua saat menemani aktivitas anak berpengaruh pada perilaku anak. Tiga gaya bermain yang dominan antara lain:
Child-Led
Orang tua responsive dan sensitive pada kebutuhan anak-anak mereka serta memberikan perhatian pada ketertarikan anak. Orang tua membiarkan anak memilih mainan yang menarik perhatiannya, mereka bergabung tanpa ikut mengarahkan permainan. Situasi ini dapat mempengaruhi secara positif daya focus anak.
Parent-Led
Orang tua mencoba untuk mengontrol perhatian anak-anak dengan cara menentukan mainan tertentu . Anak diajak untuk bermain, terkadang jika permainan tidak atau kurang disukai maka aktivitas anak tidak berjalan lancar.
Low-Engagement
Orang tua tidak antusias untuk bermain, intensitas keterlibatannya sangat rendah. Saat anaknya beraktivitas, orang tua sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Permainan dengan keterlibatan rendah memiliki daya fokus empat kali lebih rendah dibandingklan keluarga tipe child-led.
Aktivitas Anak Yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan
Kesehatan, kecerdasan anak didukung oleh terpenuhinya kebutuhan gizi pada masa emas pertumbuhannya. Untuk menunjang perkembangan otak serta kecerdasan anak diperlukan nutrisi tinggi protein, sebagai sumber energi bagi aktivitasnya, pemberian suplemen makanan jadi kebutuhan. Untuk meningkatkan ketahanan fisik anak orang tua dapat mengajak anak bermain sambil berolahraga seperti:
Sepak Bola Solo
Bergantian ajak anak menggiring bola sambil berlari, hitung jumlah tendangan untuk memberikan tantangan kepada anak.
Engklek
Mainan tradisional bisa dilakukan di halaman rumah.
Bermain basket
Gunakan ember atau keranjang sampah sebagai ring basket, ajak anak berlomba memasukan bola ke ring.
Joged Acak
Siapkan lagu-lagu favorit anak, putar dan ajak anak joget bersama. Saat lagu di-pause, peserta harus membuat gerakan seperti patung.
Zebra cross
Buat garis menggunakan selotip hitam dengan jaram 40 cm, minta anak melompat dan berhenti di garis hitam, tidak boleh mendarat di luar garis hitam.
Untuk meningkatkan kecerdasan anak, orang tua bisa merancang aktivitas anak secara bersama antara lain:
Membaca
Untuk anak yang belum bisa membaca, orang tua membacakan cerita untuk anak, sebaliknya bagi anak yang sudah bisa membaca minta anak membacakan buku cerita.
Eksperimen sains
Rancang dan lakukan eksperimen sederhana bersama anak agar daya pikir kritisnya terbiasa digunakan
Bermain peran
Orang tua mengajak anak bermain peran, dilanjut dengan tebak-tebakan sesuai peran yang dimainkan
Lego dan Balok
Anak merancang bangun menggunakan lego dan balok
Menonton Film
Menonton film kesukaan keluarga bersama, setelah selesai pancing anak untuk bercerita tentang film tersebut.
Selain untuk ketahanan fisik dan kecerdasan anak, diperlukan juga aktivitas anak yang meningkatkan kepedulian dan kebersamaan. Aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan memasak bersama Ibu di dapur, misalnya membuat kue kesukaan anak-anak. Aktivitas lain bisa melibatkan anak saat berkebun atau melakukan “We Time” dengan membuka salon-salonan, masker rambut atau muka.